Sablon : Bagian dari Seni Grafis
Marilyn Monroe Karya Andy Warhol
Sumber : www.moma.org
Umumnya, sablon melibatkan penempatan pada sebuah saringan yang halus pada screen. yang dimana meregang erat pada sebuah bingkai kayu, dibagian atas kertas ditempelkan. kemudian warna dipindahkan melalui pisau karet (rakel) atau biasa disebut Squeezee (alat dengan pisau datar dari karet, digunakan untuk menghapus cairan dari permukaan datar, digunakan untuk membersihkan dan dalam percetakan). Biasanya Screen terbuat dari sutra sehingga dinamakan cetak sutra. Biasanya, layar (Screen) juga terbuat dari kapas, nilon, dan metal maka istilah yang lebih inklusif adalah cetak saring atau Sablon. Beberapa seniman professional lebih memilih menggunakan istilah serigrafi (teknik atau proses mencetak corak yang melibatkan cat atau dakwat yg disaring ke atas kertas atau tekstil melalui saring yg terbuat dari sutera), untuk membedakan antara sablon artistic dan sablon komersial,
Sablon pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 dan digunakan untuk periklanan, akhirnya dipopulerkan oleh seniman pop Amerika seperti Roy Lichtenstein, Robert Rauschenberg, dan Andy Warhol sebagai bentuk lain gerakan seni kontemporer. Seniman – seniman ini menggunakan media sablon karena sablon memungkinkan mereka untuk mempertahankan warna yang tegas dan cerah saat memproduksi karya mereka. Warna yang tegas dan cerita yang roman, menjadikan sablon sebagai salah satu teknik dasar seni Postmodernisme.
Sumber gambar: wikipedia
Sejarah Sablon
Teknik Sablon pertama kali muncul di China semasa era seni Song Dynasty ( 960 – 1279). dan itu memperakarsai sablon sampai di Eropa pada abad ke 18. Namun pada saat itu jaring sutra lebih kepada tujuan perdagangan nanti kemudian di abad ke 19 sablon mulai populer. Pada tahun 1907 Samuel Simon mematenkan Sablon di Inggris. awalnya proses penggunaannya digunakan pengiklan untuk mencetak warna dan pola – pola yang menarik pada kertas dinding, kain. kemudian hal tersebut diadopsi oleh seniman – seniman yang merasa cocok dan dapat mengandalkan itu untuk memproduksi karya mereka. Di zaman sekarang ini, dunia sablon digunakan oleh seniman – seniman terbaik, disamping mesin cetak komersial yang menggunakan sablon grafis untuk menempatkan gambar pada kaos, piringan cakram, kaca, kertas dan logam dan kayu. Pada tahun 1930 sebuah kelompok seniman, ingin melakukan pemisahan antara apa yang telah dilakukan oleh dunia komersial, maka terbentuklah tatanan masyarakat nasional Serigrafi. Upaya itu berjalan dengan sangat baik, mereka menghubungkan dunia serigrafi melalui karya – karya yang bagus dengan sablon (Screen Printing). Dalam bahasa latin Yunani “Seri” adalah istilah untuk Sutra dan “Graphein” adalah gambaran atau mencitrakan. Dalam sejarah terdahulu, Seniman pop pada umumnya terlihat telah mempopulerkan bentuk sablon sebagai Serigrafi. Seniman – seniman pop, mengambil ilustrasi dari realitas budaya massa. Jadi sudah sepatutnya mereka menggunakan teknik yang terkemuka itu (mengambil ilustrasi dari realitas budaya massa) untuk kemampuan membangkitkan massa. Seniman Pop menilai dengan menggunakan medium tersebut, cocok dengan estetika mereka.
Proses dasar sablon
Pada sablon, Screen pertama kali diciptakan dengan membentangkan kain (sutra) pada permukaan kayu atau aluminium. pertama – tama gambar harus diputuskan (secara manual atau software), menggunakan bagian sebuah kertas atau plastik, ataukah hasil pemindahan dari fotografi. Lalu cocokan bagian tersebut pada bagian stensil. Kemudian Stensil melekat pada layar (screen),lapisan pada layar (screen) akan tertutup dengan menggunakan media cairan anti air (afdruk). Area – area tersebut akan menjadi klise untuk hasil akhir pemindahan gambar. Selanjutnya layar (screen) diletakkan pada media yang diinginkan, seperti kertas, gelas, dan kaca. Tahap berikutnya, tinta diletakkan diatas layar (screen) kemudian dioleskan melalui jala – jala layar (screen), maka tinta tersebut akan keluar melalui lubang – lubang jala dibawahnya. Tinta tersebut dioleskan (gesut) dengan mengunakan pisau karet (karet) atau sekarang dikenal dengan rakel yang memiliki ukuran yang sama dengan layar (screen). Area yang tidak tertutup akan menjadi tempat tinta menyaring dan menciptakan gambar. Sejumlah variasi warna dapat digunakan dengan menggunakan screen yang berbeda. Tentunya, separasi pada layar (screen) memerlukan beberapa variasi warna. Desain pada stensil umumnya dibuat dengan menggunakan media program perangkat lunak (software), seperti Adobe Photoshop dan Corel Draw. Desain tersebut di cetak pada sebuah kertas, yang tentunya hal tersebut memerlukan hasil rekam gambar yang baik.
Gambar Rekaman (Film) yang digunakan pada Layar (screen)
Dengan menggunakan cairan emulsi gambar yang peka dengan teknologi sinar ultraviolet, Gambar dapat dibuat menjadi film(hasil rekam gambar) yang transparan dan kemudian (direplikasi) tentunya pada lapisan nylon melalui cairan (emulsi) yang peka terhadap sinar ultraviolet. Proses yang terakhir ini adalah pemindahan gambar pada seluruh layar (screen) , yang dimana seniman telah menggambar desain mereka, dan keduanya telah melalui proses pemindahan dengan menggunakan sinar matahari. Lalu sinar matahari akan memindahkan gambar tersebut ke layar (screen) kecuali pada bagian yang tidak dikehendaki oleh seniman, dalam hal ini area yang tertutupi oleh cairan emulsi. sebab pada bagian yang telah dilumuri emulsi apabila terkena sinar matahari dia akan mengeras, kecuali pada bagian yang diletakkan gambar. Hasil yang terakhir ketika dicuci emulsi yang berisi hasil rekaman gambar akan terhapus dan bagian yang tidak terpapar gambar, emulsi akan mengeras pada bagian tersebut, sehingga menciptakan pola yang sama persis (detail) pada layar (screen) seperti desain gambar yang diinginkan.
Seniman terkenal yang menggunakan cetak saring sutra.
Penyablon yang terkenal dengan karyanya, Seperti Andy Warhol, karya yang popular antara lain : Campbell's Soup Can on Shopping Bag (1966), Triple Elvis (1962), and Marilyn Monroe (1967), Kemudian nama Robert Rauschenberg (b.1925) “Warhol dilaporkan pernah menyebut nama Brasnner dalam diarinya dan pernah mendedikasikan nama Brassner di salah satu karyanya”. Selanjutnya Ben Shahn (1898-1969) dengan karya gesutannya Pleiades (1960). Andy Warhol dituding sebagai toko utama seniman Pop Art yang memiliki latar belakang dalam dunia seni komersial, yang memberikannya persamaan khusus dengan teknik sablon yang ia gunakan. Warhol dan Rauschenberg meneruskan teknik tersebut dengan menggunakan sablon untuk mendesain gambar kedalam sebuah kanvas untuk menjadi sebuah dasar bagi teknik melukis. Beberapa tokoh seni kontemporer seperti, Eduardo Paolozzi, Richard Hamilton dan R B KItaj menggunakan media untuk menggabungkan kedua gambar mereka dengan menggunakan teknik kolase. Kompleksitas teknik yang meningkat (bervariasi) terkadang untuk menghasilkan satu karya seorang Pelukis Surealis Amerika terkadang menggunakan 80 layar (screen).
Hasil cetakan sablon yang paling berharga tinggi di dunia
Dikutip dari Fine Art tulisan Sarah Northon pada bulan November 2009 edisi keuangan, seseorang yang tidak dikenal telah membeli karya silkscreen Warhol dengan harga 100 juta dollar atau setara dengan (£60.5m) pada sebuah penjualan tertutup.
Sumber: www.visual-arts-cork.com
Diterjemahkan oleh notsphi
Comments
Post a Comment