Sudahlah!

Untuk apa ingatan masa lampau jika ketakutan tetap tumbuh subur dalam jiwa dan pikiran?

Untuk apa belajar sejarah kalau kekeliruan di masa lampau masih terawat dan tetap menjalar subur mulai dari masjid hingga ke kelas-kelas.

Untuk apa semua buku-buku, tulisan-tulisan, kesaksian, penelitian, pencarian demi pencarian jika tak bisa diungkapkan?


Sudahlah!

Kota ini dipenuhi pemuda yang doyan disodomi jusuf kalla yang jelas-jelas dengan lantang mendukung perbuatan keji para biadab yang berpartisipasi dalam pembantaian yang dilakukan suharto.

Bangsa ini dipenuhi pemuda yang lebih suka nonton konser musik yang diisi oleh band dengan lagu progresif namun tetap berjabat-tangan dengan polisi. Bangsa ini dipenuhi oleh pemuda yang dipaksa makan rokok hanya untuk memuaskan nafsunya manggung dan melihat lapangan dipenuhi orang yang menikmati lagu dengan diksi jelek mereka. Bangsa ini dipenuhi oleh anak muda yang dengan sepenuh hati rela menjilati pantat para korporat demi nama, uang, dan jabatan.


Oh, Maaf. Sepertinya ada yang kurang.

Nyatanya, bukan hanya pemuda yang dengan senang hati mendukung perpanjangan tangan ketololan dan penipuan di bangsa ini. Para sastrawan dan akademisi di kota ini juga terlibat. Aktif, malah.


Persetan dengan ingatanmu.

Persetan dengan omonganmu.

Kalian memang menjijikkan.


Benar!

Kalian memang benar: Kami memang pembenci. Penuh dendam.




Comments

Popular Posts